Kamis, 06 Februari 2014

Wingko

Bismillah...

Pertama mengenal wingko dulu banget waktu masih kecil & dapet oleh-oleh wingko dari kakak ku yang kuliah di Semarang. Rasanya enak & saya suka, hehehe...
Beberapa tahun kemudian akhirnya saya kuliah juga di Ibukota propinsi Jawa Tengah itu. Alhasil sering deh ketemu dengan wingko, lumpia dan juga bandeng presto yang khas Semarang.

Wingko yang terkenal di Semarang adalah wingko babat merk Kereta Api. Rasanya sudah pasti enak walaupun harganya lumayan mahal :D
Kalau pingin yang agak murahan banyak juga, biasanya juga sudah dikemas sebagai oleh-oleh dan banyak dijual dipinggir jalan maupun di pusat oleh-oleh. Kalau soal rasa, ya.. lumayanlah sebanding dengan harganya.


Saya pernah baca kalau asal wingko babat itu sebenarnya dari daerah Babat di Jawa Timur.
Tapi kali ini tidak ingin membahas asal muasalnya, soalnya teringat cerita teman, ada yang berantem gara-gara mbahas soal asal makanan ini. Duuhh... makanan aja dipermasalahkan ya?

Hampir semuan makanan khas Semarang saya suka. Kadang-kadang suka kangen pingin jalan-jalan & nostalgia ke Semarang lagi. Apalagi dulu ketemu sama suami juga di sana, jadi ceritanya kota yang penuh kenangan deh! hehehe.. ;-)
Kalau bandeng presto memang sering bikin... eeh...tapi selalu lupa motrek bandengnya, jadi belum ada postingannya. Next time deh, kalau pas bikin lagi harus diingat-ingat motreknya :-)
Beberapa waktu yang lalu mupeng lihat postingan wingko babat mba Diah Didi, rasanya pingin cepet-cepet nyobain resepnya untuk ngobatin rasa kangenku. :-)
Akhirnya kesempatan itu datang juga, dan ini dia hasil percobaan pertamaku.

Wingko
Source : Diah Didi

Bahan:
150 g tepung ketan
250 g kelapa parut, yang setengah tua, parut panjang
150 ml air kelapa
100 g gula pasir
1/4 sdt vanili
1/4 sdt garm

tambahan: 2 buah pisang ambon sebagai penambah rasa

Cara membuat:
1. Campur semua bahan, aduk rata sambil sedikit diremas-remas. Diamkan 15 menit agar gula mencair.
2. Beri bahan tambahan perasa jika suka (nangka, pisang, coklat dll)
3. Sendokkan 1 sendok adonan di wajan anti lengket, biarkan sampai 1 bagian sisinya matang, lalu dibalik tunggu agar sisi lainnya matang lalu angkat.
(wingkonya tidak perlu dipenyet-penyet agar kulitnya tidak keras)


Kemarin sempat ragu juga karena saya punya nya cetakan kue lumpur jadi khawatir bagian dalamnya tidak matang, sehingga pada saat menuang wingkonya tipis-tipis aja (ternyata terlalu tipis, hee..)
Mungkin kalau lebih tebal dikit hasilnya lebih mantapp.
Tapi overall hasilnya enak dan bagian dalamnya tetep lembut walaupun sudah dingin.
Oh iya, tambahan pisangnya juga membuat rasa wingko makin yummy... :D
Alhamdulillah... suami juga suka rasa wingko ini & bisa sedikit mengobati kerinduan kami dengan kota Semarang :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cumi Kembang Saus Tiram

Bismillahirrohmanirrohiim.... Kali ini aku pingin posting resep masakan yang simpel bumbunya, bisa buat menambah referensi menu harian....