Selasa, 25 Februari 2014

Telur Asin

Bismillah...

Fuhh...fuhh... sambil niupin debu yang nempel di blog, hehehehe... :D
Mudah-mudahan siy cuma debu aja, jangan sampai jamuran atau lumutan, hee..
Baru 2 minggu, tapi rasanya udah lamaaa banget gak nyentuh blog ini, bukan ga pingin.. atau lagi blogging blues, tapi emang gak sempat. Kadang cuma bisa intip-intip aja klo pas pegang hp mo tidur. *sedih
Sekarang memang tidak sebebas sebelum sebelumnya untuk mengakses internet di kantor, karena ada perubahan sistem. Itulah sebabnya jadi gak sempat posting, padahal masih banyak foto yang ngantri mo diunggah. Masakpun alhamdulillah masih rajin :-)

Beberapa waktu yang lalu banyak bersliweran beberapa grup di FB dan blog gambar-gambar homemade telur asin, ini membuat saya semangat ikut mencobanya.
Apalagi Daneen suka banget sama telur asin, setiap kali beli telur asin, dia bisa langsung habis 2 butir sekaligus dimakan begitu aja tanpa nasi. heheheehe... :D
Paling-paling kuningnya aja yang suka ga habis, mungkin agak seret kali kalau makan kuningnya.
Bahkan kalau kebetulan saya merebus telur ayam, dimintanya juga dan bilang "mau teluuu asin Nda..." :-)


Yang terkenal sebagai kota penghasil telur asin adalah Brebes. Lihat saja di sepanjang jalan pantura di daerah Brebes banyak bertebaran penjual telur asin, malah ada varian telur asin panggang juga kalau gak salah. Saya sendiri walaupun tiap kali mudik lewat sana tetapi belum pernah beli, hehe..
Memang menggiurkan siy, lihat telur mlenos2 di pinggir jalan, tapi saya selalu ragu karena ingat pesan seorang teman; "Kalau ingin membeli telur asin sebaiknya berhati-hati dalam memilih telurnya, dan pastikan Anda tidak salah memilih toko, hehee... *haduh... lha iki! :P
Ketika kuliah di Semarang dulu punya teman asli orang Brebes, suka dikasih oleh-oleh telur asin, enak & kuningnya bisa berminyak cantik gitu.

Waktu kecil dulu saya juga suka banget sama telur asin (wah... like mother like daughter ternyata, qeqeqeqe...). Ada juga penjual telur asin langganannya ibuku, enak juga telurnya, asinnya pas. Di rumah saya suka diam-diam memakan telur itu tanpa nasi, *sambil ngumpet, hihihihi...
Waktu itu ibu juga pernah bikin telur asin, tapi memakai bata merah & dipendam selama 21 hari (saya sendiri juga gak tau gimana cara detilnya). Yang jelas taunya pas udah matang dan enak, hee..

Setelah browsing-browsing berburu resep telur asin yang gak pake ribet dan menimbang-nimbang akhirnya mencoba resep nya bunda Mache Yufrita Noge di grup NCC dan juga membaca-baca tips dari Ummu Fatima, maka akhirnya jadi juga saya membuat telur asin. Makasih bunda Mache & Ummu Fatima :-)

Bahan:
30 butir telur bebek/ayam (yang masih baru biar hasilnya mantap)
800g - 1kg garam halus
2 liter air hangat
toples plastik/kaca berpenutup

Cara:
1. Siapkan toples, isi dengan air hangat 1/2 toples. Masukkan sebagian garam aduk hingga larut, tambahkan lagi garam lalu aduk hingga garamnya sudah tidak bisa larut lagi (cirinya: ada endapan garam di dasar toples). Itu tandanya bahwa air garam siap digunakan, biarkan dingin.
2. Cuci bersih telur, bisa menggunakan spons kasar lalu masukkan satu persatu perlahan ke dalam toples. Tutup dan simpan di tempat yang teduh.
3. Simpan selama 21 hari, bila perlu tuliskan tanggalnya biar tidak lupa. Setelah 14 hari tukar posisi telur yang diatas menjadi di bawah dan begitu sebaliknya, agar asinnya seragam.
4. Saat panen, masukkan telur ke dalam panci berisi air suhu ruang, lalu rebus selama +/- 30 menit atau tergantung banyaknya telur.
5. Setelah matang segera angkat dan jangan celupkan telur ke air dingin biar asinnya tidak berkurang dan kuningnya berminyak cantik.

Note:
Menurut bunda Mache, untuk durasi pemeraman kalau ingin kuningnya berminyak harus diperam selama 21 hari tetapi putihnya akan berasa asin banget, tapi kalau mau yang tidak terlalu asin, 2 minggu juga sudah cukup, tetapi kuningnya tidak berminyak.
Tetapi pernah baca juga, biar kuningnya berminyak cantik walaupun tidak sampai 21 hari, tetep bisa dengan cara waktu merebusnya ditambah saja.


Sayangnya waktu membuat telur asin yang pertama kemarin, agak susah mendapatkan telur bebek yang bagus. Beberapa telurnya sudah kurang bagus jadi nya saya tambahin telur ayam. Itupun saya belum berani membuat banyak, namanya juga baru nyoba... jadinya cuma 12 butir dulu dengan banyak air dan garam menyesuaikan.
Dan telur asin saya ini tidak sampai 21 hari, cuma 19 hari karena udah ga sabar nungguinnya, hehehe...
Alhamdulillah walaupun belum terlalu puas, tapi setidaknya sekarang kalau kepingin telur asin tidak perlu membeli lagi, hihihhii....
next time bakalan sering nih kayaknya bikin telur asin sendiri.
*btw, saat saya posting ini dirumah juga lagi ada calon telur asin yang baru 1 minggu di peram. :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cumi Kembang Saus Tiram

Bismillahirrohmanirrohiim.... Kali ini aku pingin posting resep masakan yang simpel bumbunya, bisa buat menambah referensi menu harian....